Bukittinggi, 17 Agustus 2024 — Dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia yang ke-79 dan Hari Pengayoman tahun 2024, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bukittinggi menggelar Pekan Olahraga Tradisional yang diikuti oleh pegawai serta warga binaan. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 16-17 Agustus 2024 ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun semangat kebersamaan di lingkungan Lapas.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Lapas Bukittinggi, Bapak Herdianto, bersama jajaran pejabat struktural serta seluruh pegawai dan warga binaan. Berbagai lomba olahraga tradisional yang penuh warna dan kehangatan menjadi daya tarik utama acara ini, antara lain tarik tambang, pacu bakiak, futsal, lomba gendong istri bagi pegawai, dan lomba lainnya.
Tarik tambang menjadi salah satu lomba yang paling dinanti. Dengan semangat yang membara, peserta menunjukkan kekompakan dan kekuatan mereka dalam pertandingan ini. Sementara itu, pacu bakiak menampilkan keseruan yang tak kalah seru, di mana para peserta harus bekerja sama untuk mencapai garis finish dengan bakiak yang dipakai secara bersamaan.
Lomba gendong istri juga menjadi sorotan, memamerkan kebersamaan dan saling mendukung antara pasangan pegawai di Lapas Bukittinggi. Selain itu, berbagai lomba lainnya seperti lomba balap karung dan futsal menambah keceriaan acara. Semua lomba diadakan dengan semangat fair play dan kerjasama, memperlihatkan sikap saling menghargai di antara pegawai dan warga binaan.
Kepala Lapas Bukittinggi, Bapak Herdianto, menyatakan, “Acara ini bukan hanya sekadar merayakan HUT RI dan Hari Pengayoman, tetapi juga sebagai bentuk pembinaan dan pemeliharaan hubungan yang harmonis antara pegawai dan warga binaan. Melalui kegiatan ini, kami berharap bisa meningkatkan semangat kebersamaan, kerja sama, dan menguatkan rasa nasionalisme.”
Para peserta dan penonton tampak sangat antusias dan bahagia, menikmati setiap momen dari rangkaian kegiatan yang telah disusun dengan penuh perencanaan.
Acara ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang mempererat hubungan di lingkungan Lapas Bukittinggi, serta sebagai bentuk penghormatan dan cinta tanah air dalam suasana yang penuh keceriaan.(**)